Selamat Datang di blog ini!!
Ini adalah blog yang berisi fanfiction dan beberapa pengalamanku seputar dunia Pokemon.
Enjoy your stay, and don't forget to link back!!


Monday, August 23, 2010

Bagian 5 - Putri Duyung Cerulean


Akhirnya! Sampai juga di Kota Cerulean! Hari masih agak sore, jadi setelah memesan kamar di Pokemon Center, aku dan Sunny memutuskan untuk berjalan-jalan di menjelajahi kota. 

Kakakku Janine pernah bercerita kalau di dekat sana ada sebuah gua misterius yang tidak boleh dimasuki oleh sembarang orang, namanya Unknown Cave, karena tidak ada orang yang tahu apa yang ada di dalam sana.

Ketika kami bersantai di dekat jembatan di utara kota, mata kami tertarik melihat seorang gadis yang sedang berlatih dengan beberapa Pokemon-nya di pinggir sungai. Kami pun memutuskan untuk menghampirinya.

"Sedang berlatih, ya?" tanyaku berbasa-basi. Gadis itu menoleh. "Ya, kalian mau ikut bergabung?" tanyanya ramah. Langsung saja aku dan Sunny mengangguk setuju. "Oh ya, namaku Luna, dan ini Sunny, temanku. Kau?"

"Aku Misty, Ketua Gym di sini!"

Aku dan Sunny kaget. Haa?! Benar-benar tak disangka bisa bertemu dengan Ketua Gym di sini! Misty hanya tertawa melihat reaksi kami. "Aku memang selalu berlatih di sini. Oh ya, apakah kalian ada rencana untuk menantang Gym-ku?"

"Hee? Pasti seru!" sahut Sunny bersemangat. Aku juga mengangguk setuju. "Tapi sebelumnya, bagaimana kalau kita latihan bersama dulu?" tanya Misty.

"Baiklah!" sahutku dan Sunny berbarengan.

Maka, kami pun bertanding 2 lawan 2 dengan Misty. Aku dengan Haze--tentu saja--Sunny dengan Spear, dan Misty menggunakan 2 Pokemon: Tentacruel dan Starmie.

"Baiklah, ayo kita mulai!" seru Misty. Yang maju pertama adalah Starmie. Ia menggunakan serangan Ice Beam dan menyasar Haze. Untunglah Haze sangat gesit sehingga ia bisa menghindar dengan mudah. Selanjutnya Spear menggunakan jurus Aerial Ace dan menyerang Tentacruel dan Starmie sekaligus. Mereka sempat oleng, namun berhasil bangkit lagi.

"Kalian hebat juga," puji Misty. "Sepertinya akan senang bertarung dengan kalian besok. Baiklah, mari kita akhiri saja! Tentacruel! Starmie! Gunakan SURF!"

Seketika, segulung ombak besar datang dan menyapu Haze dan Spear. Hal itu membuat sekujur tubuh mereka, dan kami juga, jadi basah kuyup. Namun justru kami tertawa karena hal itu. Selanjutnya, kami bukannya serius berlatih, malah asyik bermain air. Ah, nggak apa-apa lah!

"Baiklah, aku akan menantang kalian besok, 2 lawan 2! Jangan sampai tidak datang," tantang Misty sebelum ia kembali ke rumahnya. Aku dan Sunny melambaikan tangan dan segera kembali ke P.C untuk mengeringkan diri.

Keesokan harinya, seperti yang sudah dijanjikan, aku dan Sunny pun mendatangi gedung Gym Cerulean. Luar biasa! Ternyata Gym itu lebih seperti kolam renang indoor, dengan beberapa Pokemon Air yang berenang ke sana ke mari. Lucu sekali!

"Oh, kalian akhirnya datang," sapa Misty. “Mari kita mulai pertandingannya!”

"Baiklah!" sahutku. Seperti kemarin, aku mengeluarkan Haze dan Sunny mengeluarkan Wisper, Vulpix miliknya. Kaget? Hehe, tentu saja, karena strategi ini sudah kami pikirkan dari kemarin.

"Wah, tidak biasanya orang-orang menggunakan Pokemon tipe Api melawanku," ujar Misty. "Ini juga bagian dari strategi kami! Kami takkan kalah!" sahut Sunny bersemangat. Pertarungan Gym keduaku pun dimulai!

Misty mengeluarkan Starmie dan Lotad, Pokemon yang kutahu berasal dari daerah Hoenn. Wah, sepertinya kuat juga. Tapi strategiku dan Sunny sudah sempurna, jadi kami optimis saja.

Seperti yang sudah kami duga, Starmie milik Misty yang maju duluan. "Starmie! Semburan air!" seru Misty. Air menyembur ke arah Wisper, tapi dengan sigap Haze melindunginya. "Haze! String Shot!" seruku. Dari mulut Haze keluar benang-benang halus yang dengan cepat melilitin tubuh Starmie hingga ia tak bisa bergerak!

"Sekarang! Wisper, Energy Ball!" perintah Sunny. Seketika, muncul bola berwarna kehijauan yang berputar dan melesat ke arah Starmie yang kesulitan bergerak. Starmie langsung tumbang seketika itu juga!

"Giliranmu, Haze! Poison Jab!" seruku. Kali ini, tanpa menunggu lagi, Haze melesat ke arah Lotad dan mengenainya telak!

"Yeah! Kita menang!" seruku dan Sunny bersamaan. Misty memasukkan Pokemon-nya ke dalam Pokeball. "Luar biasa, tadi itu pertarungan yang sangat singkat, tapi menarik!" puji Misty. "Dari mana Vulpix-mu mempelajari serangan Energy Ball tersebut?"

"Kudapat dari telur yang dikirimkan kakakku yang jadi peternak Pokemon di daerah Sinnoh!" ujarnya senang. "Baiklah, kalau begitu akan kuberikan Lencananya masing-masing pada kalian," kata Misty sambil menyerahkan Lencananya padaku dan Sunny. Hore, sekarang aku punya 2 Lencana!

"Oh ya, kalau kalian berniat tinggal lebih lama di sini, cobalah kalian kunjungi Bill di utara Kota Cerulean!" kata Misty. "Maksudmu, Bill, si penemu box Pokemon yang bisa digunakan untuk menyimpan Pokemon itu?" tanya Sunny dengan wajah bersemangatnya yang biasa. Misty mengiyakan. "Kalian bisa belajar banyak tentang Pokemon dari dia."

Kami mengangguk dan segera meninggalkan Gym. Setelah beristirahat semalam di Pokemon Center, esoknya kami pun berjalan ke utara kota untuk menemui Bill. Ternyata tidak sulit untuk menemukannya. Rumah itu lumayan kecil, tapi sekitarnya cukup asri. Aku pun mengetuk pintu. "Permisi, apa benar ini rumah Bill?"

"Iya, benar, masuk saja!" sahut sebuah suara dari dalam. Agak ragu-ragu, aku dan Sunny membuka pintu dan kami melihat... Eevee! Aku dan Sunny celingukan melihat ke sekeliling rumah.

"Eh? Apakah ini Pokemon milik Bill?" tanya Sunny sambil mendekati si Eevee. "Bill mana?"

"Aku ini Bill!!" tiba-tiba Eevee itu menyahut. Kami tersentak. "Ha? Bagaimana bisa kau berubah menjadi seperti itu?!"

"Ceritanya panjang," jelasnya terburu-buru. "Sekarang, maukah kalian membantuku? Tekan tombol yang di atas meja komputer itu setelah aku masuk ke dalam bilik itu," ujarnya. Mau tak mau kami mengiyakan saja. Bill pun melangkah masuk ke dalam sebuah bilik besi berbentuk tabung yang aneh. Lalu kutekan tombol seperti yang diperintahkannya. Tiba-tiba saja bilik yang dimasuki Bill mengeluarkan cahaya menyilaukan dan asap mengepul. Pintu bilik itu pun terbuka, dan dari dalamnya, muncul seorang laki-laki seusia kakakku yang berpenampilan berantakan.

"Uhuk... ugh, untung saja aku bisa kembali! Terima kasih ya, kalian!" katanya sambil tersenyum. "Jadi kalian, ya, trainer yang berhasil mengalahkan Misty? Ia bercerita padaku kemarin. Oh ya, kita belum kenalan. Aku Bill, kalian?"

"Aku Luna, dan ini temanku, Sunny," balasku. "Misty bilang kau tahu banyak soal Pokemon?"

Bill mengangguk ramah dan segera bangkit dan berjalan menuju rak buku. "Aah, ya, aku sudah pernah melihat banyak Pokemon dari berbagai wilayah... Kalian bisa melihatnya di sini," ujarnya sambil menunjukkan beberapa buku tebal. Kemudian ia kembali duduk di sofanya di depan kami dan membawa sebuah buku yang sudah sangat tua.

"Ini kutemukan beberapa saat yang lalu, tentang Pokemon hasil rekayasa genetika yang sangat misterius," katanya pelan. Aku dan Sunny jadi penasaran. "Pokemon macam apa itu?" tanya kami tak sabar.

"Entahlah, aku juga tidak tahu," Bill menggeleng. "Keberadaan mereka juga masih misterius. Tidak ada seorang pun yang mengetahuinya."

Aku bertopang dagu, berpikir. Pokemon hasil rekayasa genetika? “Memangnya ada ya, yang semacam itu?” tanya Sunny dengan wajah polos.

“Entahlah, aku menemukan buku ini terselip di perpustakaan Kota Cinnabar beberapa saat yang lalu,” sahut Bill. “Tapi, yah, mungkin ini memang cuma bohongan belaka!”

Hari itu, kami bertiga ngobrol sampai tak terasa hari sudah mulai gelap. Aku dan Sunny pamit untuk kembali ke Pokemon Center karena besok kami akan melakukan perjalanan yang cukup jauh menuju Kota Lavender. Kira-kira apa ya, yang menunggu kami di sana?

 

No comments:

Post a Comment