"Tapi..." sejenak suara Sunny berubah ragu. "Apa kita bisa? Mereka ada begitu banyak, dan lawannya berbeda dengan orang-orang yang dulu kita lawan di Gunung Moon..." katanya lirih. Wisper yang tadinya tertidur di pangkuannya, bangun dan menatap wajahnya.
"Tapi kita mana bisa membiarkan hal seperti ini berlarut-larut!" sahutku kesal. Kejadian tadi siang benar-benar membuatku marah. Selama ini, aku besar dikelilingi bermacam-macam Pokemon--penghuni Safari Zone, Pokemon milik Ayah, Ibu, kakak, Trainer di Gym ayah, dan banyak lagi. Aku memang pernah menerima perlakuan brutal dari Pokemon--serangan Tauros itu--tapi itu semua mereka lakukan karena mereka merasa terganggu. Sementara Pokemon di sini sama sekali tidak mengganggu, kenapa mereka membunuhnya?
Baru saja aku hendak membenamkan mukaku ke bantal, tiba-tiba PokeGear-ku berdering. Ah, rupanya Janine yang menelepon. "Halo?"
"GYAAAAA!!!! LUNA KAU BAIK BAIK SAJA KAN GIMANA DI LAVENDER TADI AKU DENGAR ADA SERANGAN TIM ROKET TAPI KAMU NGGAK PAPA KAN YA KAN YA KAN?!!" Uwah, aku tersentak sendiri. Ia meneriakkan kata-kata itu tanpa sedikit pun tarikan napas! Aku hanya mendesah. "Iya, aku nggak apa-apa kok, tenang."