Selamat Datang di blog ini!!
Ini adalah blog yang berisi fanfiction dan beberapa pengalamanku seputar dunia Pokemon.
Enjoy your stay, and don't forget to link back!!


Saturday, August 14, 2010

Bagian 1 - Serangan Tauros


Kota Fuschia, 4 tahun yang lalu.

Saat itu aku sedang asyik bermain dengan sekelompok Chansey ketika seekor Tauros menyerangku secara tiba-tiba. Aku berteriak kencang, tapi tidak ada yang mendengarkan. Tentu saja tidak ada!!! Aku sedang berada jauh di dalam Safari Zone yang dipenuhi pepohonan lebat. Sendirian pula. Salahku sih, main tanpa minta izin dulu.

Tauros tadi terus mengamuk, membuat Pokemon di sekitarnya menjadi panik. Aku sendiri hanya bisa diam mematung karena masih ketakutan. Aku berusaha untuk menggerakkan kakiku, berusaha mencari pertolongan, namun sebelum aku sempat berpikir untuk melakukannya, Tauros itu berlari kencang ke arahku, siap menyerudukku.

Mati aku. Selamat tinggal, dunia! Kupejamkan mataku rapat-rapat, berusaha untuk tidak memikirkan bagaimana akibatnya.

.....

Aku masih diam mematung. Beberapa detik berlalu. Tapi aku tidak merasakan apa-apa! Aku hanya mendengar suara lenguhan si Tauros yang berlari menjauh. Kubuka mataku pelan-pelan. Hei! siapa itu? di depanku ada seorang anak laki-laki, tangannya bersimbah darah!! Apa tadi dia melindungiku dari Tauros itu? Belum sempat aku berteriak panik, ia menoleh, senyumnya yang tulus dihiasi tetesan darahnya sendiri, dan ia berkata, "Kamu nggak apa-apa, kan?"

***

Kota Fuschia, sekarang.

"Selamat ulang tahun, Luna sayang!"

Aku mengerjapkan mata. Ah, itu suara mamaku yang membangunkanku. Aku mengucek mata dan menggeliat dengan malas. Ah, iya, sekarang hari ulang tahunku yang kesebelas!

"Makasih, ma," balasku dengan senyum. Mamaku membuka gorden di kamarku dan aku pun buru-buru turun. Semua anak seumurku tahu apa yang selalu jadi hadiah ulang tahunnya -- Pokemon pertama!

"Selamat ulang tahun, adikku sayang! wah, sebentar lagi jadi Trainer, nih," sambut kakakku, Janine. Pakaiannya norak sekali seperti biasa--semacam baju ninja dan syal merah sepanjang lutut. Kurasa ia benar-benar mirip dengan ayahku.

"Prof. Oak, teman ayah, nanti akan datang ke sini, membawakan pokemon pertamamu," kata ayah yang tahu-tahu sudah muncul. Ayahku, Koga, adalah Pimpinan Gym Kota Fuschia. Aku terbelalak. "Prof. Samuel Oak yang terkenal itu? woow!" seruku kagum. Yeah, sebentar lagi aku akan jadi Trainer! sorakku dalam hati.

Siang harinya, seperti yang sudah dijanjikan, Prof. Oak datang. ia juga mengucapkan selamat ulang tahun padaku. Terakhir, ia menunjukkan tiga buah pokeball.

"Pilihlah! karena kau adalah anak dari salah seorang Pimpinan Gym terkuat di Kanto, kau boleh memilih satu dari tiga pokemon spesial ini," ujar Prof. "Dari kiri, ini adalah Bulbasaur, pokemon tipe rumput. Lalu Squirtle, Pokemon tipe air. dan yang terakhir Charmander, Pokemon tipe api yang sangat kuat."

Aku berpikir sebentar. Lalu aku menggeleng, "Aku tidak mau Pokemon ini."

Semua orang di ruangan itu terbelalak kaget. "Apa maksudmu? mereka ini Pokemon paling kuat di region ini. Tidak sembarang orang bisa mendapatkannya," ujar ayahku dengan gusar. Tapi aku tetap menggeleng.

"Ayah tahu kan, aku memelihara Kakuna di Safari Zone? Kalau dia berevolusi nanti, dia pasti akan jadi kuat!" desakku. Ya, sudah setengah tahun ini aku merawat seekor Weedle liar yang tadinya hampir jadi santapan Pidgeot, dan sudah tiga bulan yang lalu ia berubah menjadi Kakuna.

"Kakuna itu lemah, mana bisa kau bertarung dengannya!"

"Tidak! Haze itu kuat, kok!"

Aku langsung berlari ke luar, tidak memedulikan ayah dan Prof. yang memanggilku. Aku masuk ke dalam Safari Zone lewat jalan belakang di antara semak-semak. Di pohon dekat sanalah tempat Haze, Kakuna peliharaanku, berada selama ini.

"Maaf aku telat, Haze! ini aku bawakan sedikit kue," ujarku sambil menyodorkan beberapa potong kue ke hadapannya. Haze menggeliat pelan dan mulai melahap kue yang kuberikan, kelihatannya ia senang sekali.

Tiba-tiba...

GRUDUK!GRUDUK!GRUDUK! Terdengar suara derap langkah yang sangat cepat, diikuti dengan teriakan panik para Pokemon. Aku menoleh dan melihat ...

Seekor Tauros sedang berlari ke arahku!

Sial! Ya, itu adalah Tauros yang sama dengan yang menyerangku saat aku berusia tujuh tahun. Setelah insiden itu, aku baru tahu kalau Tauros itu sangat temperamen dan sering diganggu oleh Pokemon liar lainnya di Safari Zone, makanya ia mudah marah. Dan sekarang, ia lagi-lagi ingin menumpahkan kekesalannya padaku! Ya Tuhan, salah apakah aku ini?!

Kuraih tubuh Haze dan bangkit berlari. Tapi kakiku terantuk sesuatu, membuatku terjerembap. “Awh!” desisku berusaha menahan sakit di lutut. Belum sempat aku mengumpulkan tenaga untuk bangkit, tahu-tahu Tauros gila itu sudah tinggal semeter di depanku. Mati aku!

Tiba-tiba...

No comments:

Post a Comment