Selamat Datang di blog ini!!
Ini adalah blog yang berisi fanfiction dan beberapa pengalamanku seputar dunia Pokemon.
Enjoy your stay, and don't forget to link back!!


Saturday, August 21, 2010

Bagian 4 - Tim Roket?

Dengan perasaan ragu aku melangkah ke dalam gedung Gym. Wow, ruangannya memang tidak terlalu besar, namun di sana-sini benar-benar terasa suasana alamnya. Lantai ruangan itu terbuat dari tanah cokelat dan di pojoknya terdapat bongkahan-bongkahan batu besar. Gym ini memang mengkhususkan dalam penggunaan Pokemon tipe Batu. Kulihat ada beberapa orang yang juga ingin menantang Brock, pemimpin di Gym tersebut. Mereka dan Pokemonnya terlihat kuat-kuat. Aku jadi gugup juga...

Tiba-tiba aku melihat sosok yang cukup kukenal keluar dari ruangan pemimpin Gym. Jeremy! Aku buru-buru menyapanya. "Hei! ternyata kau menantang Gym ini juga, ya?"

Jeremy menyahut sambil tertawa. "Ya, dan lihat ini, aku berhasil menang! Akhirnya, setelah berlatih sangat keras!" Ia menunjukkan Kotak Lencananya yang berisi beberapa lencana. "Wow, kau sudah menang melawan 3 Gym? Hebat!"

"Bukan apa-apa. Kau juga bisa, asalkan berlatih keras!" jawabnya. Tahu-tahu namaku dipanggil oleh pengurus Gym. "Baiklah, aku pergi duluan, menang ya!" pesan Jeremy. Aku mengiyakan dan segera masuk ke dalam ruangan ketua Gym.

"Jadi kau penantang kali ini?" tanya Brock ramah. Aku mengangguk dengan sedikit perasaan gugup. "Baiklah! Aku mengharapkan pertarungan yang menyenangkan darimu!"

Brock mengeluarkan Pokemon pertamanya, Geodude. Aku pun mengeluarkan Haze dari bola monsternya. "Baiklah, Geodude, Lemparan Batu!" seru Brock. Bebatuan pun melesat dengan cepat ke arah Haze, namun dengan gesit ia menghindar, bahkan sebelum aku menyuruhnya. Aku memang sudah melatihnya untuk mengambil inisiatif serangan tanpa menggunakan perintah, tujuannya agar seranganku yang berikutnya tidak mudah ditebak.

"Sekali lagi, Geodude! Lemparan Batu!"

"Haze, hancurkan!"

Dengan menggunakan sengatnya yang kuat dan tajam, Haze menghancurkan batu-batu yang melesat ke arahnya, semakin lama semakin mendekat ke arah Geodude milik Brock. Ketika mereka sudah dekat, aku pun berseru, "Sekarang, Haze!"

Haze mengeluarkan jurus Fury Attack dan menyerang Geodude lima kali berturut-turut. Geodude sempat oleng, namun ia tetap bertahan. "Sekarang! Lempari lagi dia dengan batu!" seru Brock. Heheh, taktik yang bagus, namun aku sudah menduganya.

"Haze! Mengeras!"

Haze menyiapkan kuda-kuda dan dari sekeliling tubuhnya muncul lapisan pelindung warna hijau. Tahu-tahu batu yang dilemparkan Geodude tadi terlempar balik dan mengenainya dengan telak! Geodude kalah!

"Yeah! Bagus, Haze!" sorakku. "Pertarungan yang bagus, tapi aku masih punya satu Pokemon lagi. Maju, Omanyte!" perintah Brock

Kukeluarkan Pokedexku. Ini pertama kalinya aku melihat Omanyte! Yang kutahu itu adalah Pokemon yang berasal dari fosil yang dihidupkan kembali.

"OMANYTE, POKEMON FOSIL. BERASAL DARI FOSIL BAWAH LAUT."

"Baiklah, ayo maju Haze!" seruku. Omanyte menembakkan semprotan air, namun lagi-lagi Haze berhasil menghindar. Aku pun memerintahkan Haze untuk menggunakan Focus Energy. Haze diam, berkonsentrasi. Semprotan air berikutnya dari Omanyte berhasil mengenainya, namun tidak begitu berdampak. "Sekarang serang!"

Dengan kecepatan kilat Haze menyerang Omanyte dengan Fury Attack. Omanyte tidak dapat menghindar. Bagus, sekarang saatnya! "Haze, Poison Jab!"

Dengan sengatnya yang beracun, Haze memukul telak Omanyte. Omanyte kalah!

"Pemenangnya, Beedrill milik penantang!" seru wasit. Aku bersorak kegirangan. Brock memasukkan lagi Omanyte-nya ke dalam Pokeball.

"Kau hebat juga," puji Brock. "Terimakasih, kau juga hebat!" balasku. Kemudian Brock menyerahkan lencana Gym-nya padaku. Lencana pertamaku! Menyenangkan sekali!

"Tadi pertarungan yang luar biasa! Aku harap bisa bertarung dengamu lagi kapan-kapan!" ujar Brock. "Oh ya, apakah kau berencana untuk melanjutkan ke Kota Cerulean?"

"Ya, tentu!"

"Kalau begitu lebih baik berhati-hati," pesan Brock. "Memangnya ada apa?" tanyaku penasaran. "Di Gunung Moon, yang nantinya harus kau lewati, belakangan ini dikabarkan sering didatangi oleh beberapa penjahat yang menamai dirinya Tim Roket. Sebaiknya kau berhati-hati."

Aku mengangguk dan segera meninggalkan Gym. Kuputuskan untuk beristirahat semalam lagi di sini sebelum melanjutkan perjalananku melintasi Gunung Moon. Tak lupa juga kukabari ibu dan Prof. Oak soal keberhasilanku hari ini.

***

Keesokan harinya...

Aku sudah berada di depan gua yang menuju ke dalam Gunung Moon. Itulah satu-satunya jalan yang menghubungkan Kota Pewter dan Kota Cerulean. Haze yang berada di luar Luxury Ball-nya mendengung tidak sabar, menyuruhku cepat jalan. Haah, baiklah...

Di dalam cukup gelap. Kulihat sekelompok Zubat memenuhi langit-langit gua. Kunyalakan senter. Para Zubat itu sepertinya tidak merasa terganggu dengan cahaya senter, karena mereka memang tidak punya mata. Aku pun melanjutkan perjalananku, sambil sesekali bertarung mengalahkan Geodude yang menyerang kami.

Di lantai bawah, tidak ada Zubat, hanya ada sekumpulan Paras. Maksudku, BANYAK SEKALI PARAS!!! Aku melangkah hati-hati agar mereka tidak terganggu. Kunaiki tangga lainnya lagi untuk sampai di sisi lain dari gua ini. Baru saja aku menjejakkan kaki, kudengar suara teriakan anak perempuan. "Kembalikan Wisper-ku!!!"

Aku mencari-cari ke arah datangnya suara. Kulihat ada seorang anak perempuan berambut panjang, bertopi, dan mengenakan baju terusan berwarna coklat sedang berhadapan dengan dua orang pria berpakaian hitam-hitam.

"Heh, tidak akan kami kembalikan! Anak kecil diam saja!" hardik salah satu pria itu. Namun anak itu protes. "Memangnya siapa kalian, seenaknya mengambil Pokemon orang lain!" geramnya. Kedua pria itu tertawa. "Kami Tim Roket!"

Aku tersentak. Jadi itu yang namanya Tim Roket? Mereka mencuri Pokemon dari anak kecil? Pengecut sekali! Ketika aku hendak membantu anak perempuan itu, anggota Tim Roket itu ternyata sudah lari entah ke mana.

"Hei! Kamu nggak apa-apa?" tanyaku pada anak gadis itu. Ia menoleh. "Eh, aku baik-baik saja. Tapi mereka mencuri Pokemonku!" gerutunya kesal. "Maukah kau membantuku? Namaku Sunny."

"Aku Luna," sahutku. "Baiklah, ayo kita kejar mereka! Lewat sini!"

Tanpa buang waktu, kami pun segera mengejar anggota Tim Roket itu. Di basemen paling bawah, kami menemukan mereka, tepat selangkah sebelum jalan keluar dari gua itu.

"Hei! Berhenti! Kembalikan Pokemon-ku!" seru Sunny. Mereka tertawa. "Baiklah, karena kalian sudah susah payah mengejar kami ke sini... akan kuberikan, kalau bisa mengalahkan Kami!!"

Mereka masing-masing mengeluarkan Zubat. Meh, aku takkan kalah! Sunny mengeluarkan Pokemonnya yang lain. "Maju, Spear!" serunya. Oh, rupanya itu adalah seekor Spearow. Aku juga tak mau kalah. Kukerahkan Haze seperti biasanya. Tanpa menunggu perintah, Haze segera menyerang beruntun dengan Fury Attack. Zubat tampak kewalahan. Sementara Spearow milik Sunny menyerang Zubat yang satunya dengan serangan superkilat, Aerial Ace.

"Zubat, gigitan beracun!" perintah anggota Tim Roket yang sedang kuhadapi. Tapi Haze menghindar dengan sigap, dan segera melancarkan Poison Jab andalannya. Zubat kalah!

"Yeah! kami menang! sekarang kembalikan Pokemonku!" perintah Sunny. Anggota Tim Roket itu pun pergi sambil mengomel, meninggalkan sebuah Pokeball. Tiba-tiba Pokeball itu keluar dan keluarlah seekor Vulpix dari dalamnya. "Wisper! senang kau kembali," seru Sunny gembira.

"Dan kau juga, terimakasih banyak, ucapnya. "Sama-sama! aku senang bisa membantumu," jawabku senang. Sunny memasukkan lagi Wisper ke dalam Pokeball-nya. "Oh ya, apa kau juga ingin ke Kota Cerulean?"

"Yup, kau juga?" tanyaku. Ia mengangguk. "Aku ingin menjelajahi seluruh Kanto, kalau bisa! Pasti menyenangkan!" katanya senang. "Eh, bagaimana kalau kita berpetualang sama-sama?"

Berpetualang bersama? Tentu bakal asyik! Tanpa pikir panjang aku menyetujuinya. "Ya! kalau begitu, mulai hari ini kita jadi tim!" sorakku gembira.

Kami pun melangkahkan kaki menuju pintu keluar gua. Segarnya udara luar, apalagi setelah berjam-jam di dalam gua. Tanpa buang waktu kami segera berlomba lari menuju Kota Cerulean yang sudah tampak di depan mata. Gym kedua, aku datang!!!

No comments:

Post a Comment