Selamat Datang di blog ini!!
Ini adalah blog yang berisi fanfiction dan beberapa pengalamanku seputar dunia Pokemon.
Enjoy your stay, and don't forget to link back!!


Thursday, September 9, 2010

Bagian 13 - Menyeberang Laut

"Heeeii, akhirnya kau sampai juga!" Sunny berseru. Ya, malam itu aku baru saja sampai di Kota Vermilion. Dan aku baru saja sampai di Poke Center ketika Sunny tahu-tahu menubrukku. Aww.

"Heh, mana pacarmu itu?" tanyaku sok tidak peduli. "Berapa kali sih aku bilang, dia bukan pacarku!!!!" serunya memekakkan telinga. Aku hanya tertawa. "Ah, ngomong-ngomong, katamu kau melawan kakakmu? Menang nggak?" tanya Sunny.

Aku menggeleng. "Aku kalah... kurasa aku memang belum cukup kuat."

"Ah, tenang! Kau kan bisa mencoba lagi nanti," hibur Sunny. Ia mengajakku ke kamar yang sudah dipesankannya untukku di penginapan Poke Center. "Eh, kau belum menjawab pertanyaanku yang tadi! Gary mana?"

"Dia pergi ke suatu tempat, ada urusan katanya," sahut Sunny. "Ke mana?" tanyaku penasaran. Tapi Sunny hanya mengangkat bahunya. Akhirnya, karena tidak ada yang bisa dilakukan, akhirnya kami memutuskan untuk tidur.

***

Keesokan paginya, tanpa buang-buang waktu, aku segera menuju Gym. Ugh, butuh waktu lama bagiku untuk bisa sampai ke ruangan tempat Lt. Surge berada. Di dalam Gym-nya ada banyak sekali perangkap! Syukurlah badanku masih utuh saat aku sampai ke ruangannya.

"Jadi kau yang akan menantangku hari ini?" tiba-tiba seorang pria berbadan kekar muncul. Ia berpakaian seperti tentara. "Hahahah! Anak kecil sepertimu?"

"Aku tidak takut!" sahutku dengan suara menantang. Lt. Surge tertawa lagi. "Hah! Bagus! Aku suka anak yang penuh semangat sepertimu. Ayo, Raichu!"

Huh! Aku sudah menebak hal ini sejak awal. Kukeluarkan Basher dari Luxury Ball-nya. "Tidak semudah itu! Raichu, Ekor Besi!"

Ekor Raichu bersinar dan WHUUNG! Ia mengayunkannya dengan keras ke arah Basher, tapi berhasil ditepis. "Basher, Bone Club!" seruku. BRUKK!! Basher mengayunkan tongkat tulangnya dengan kuat ke arah Raichu, membuatnya terjatuh. Tapi Raichu masih bisa bangkit. "Ekor Besi sekali lagi, Raichu!"

Huh, pertarungan kali ini sepertinya akan jauh lebih mudah dari yang kuperkirakan. "Basher, gunakan Earthquake!" seruku. Seketika tanah bergetar hebat, tapi Raichu milik Lt. Surge masih kokoh berdiri. "Raichu! Focus Punch!"

Seketika tangan Raichu bercahaya dan BUGGG!!! Ia memukul dengan demikian kerasnya hingga tongkat tulang milik Basher dipakai menangkis pukulannya menjadi retak-retak. Wow, hebat juga, pikirku. "Bone Club sekali lagi!" perintahku. BUGHH!! Kali ini pukulan Basher mengenai Raichu dengan telak sehingga membuatnya tidak bisa berdiri lagi. "Sudah cukup, Raichu," kata Lt. Surge sambil mengembalikan Raichu ke dalam Pokeball nya. "Giliranmu, Electabuzz!"

Humph, yang aku tahu sih, Electabuzz lebih kuat daripada Raichu. Tapi, siapapun lawannya, aku tak boleh lengah! "Basher, Bone Club!" perintahku. "Gunakan Pukulan Es!" kata Lt. Surge pada Pokemonnya. BUGHH!!! Tongkat tulang Basher berhasil menahan pukulan es Electabuzz. "Pukulan Es sekali lagi!" BUGHH!!! Kali ini dengan sukses mendarat di atas tubuh Basher. Basher sampai terlempar beberapa meter. Tapi ia masih sanggup berdiri.

"Serang lagi dengan Bone Club!" seruku. BUAKKK!! Basher memukulkan tongkat tulangnya, namun Electabuzz menahannya dengan kedua tangannya. "Jangan berhenti! Serang terus!" seruku. Kudengar Lt. Surge tertawa lagi. "Trainer dan Pokemon yang tidak mau kalah! Baiklah Electabuzz, gunakan Volt Tackle!"

WHUZZ!!! Seketika tubuh Electabuzz diliputi cahaya kuning terang, dan dengan secepat kilat ia berlari ke arah Basher. Uh-oh! Gerakan ini sangat kuat, jadi, bagaimanapun juga pasti akan mempengaruhi Basher. Benar saja, Basher terdorong ke belakang karena kekuatannya.

"Kau masih bisa berdiri?" tanyaku pada Basher. Ia bangkit dan mengangguk. "Baiklah, ini saatnya mempraktekkan teknik kita," bisikku padanya.

Kemudian dengan teknik Bonemerang, Basher melemparkan tongkatnya ke arah Electabuzz. "Menghindar!" perintah Lt. Surge. Tapi, ketika ia melihat ke sekelilingnya, ia terkejut. "Di mana Marowak itu?"

BRUGGHH!!! Tiba-tiba saja Basher muncul dari bawah tanah dan memukul Electabuzz dengan telak. Electabuzz tidak bisa bangkit lagi!

"Yeah! Kerja bagus, Basher!" seruku senang. Lt. Surge pun memasukkan Electabuzznya ke dalam Pokeball. "Teknik yang hebat, tapi, bagaimana bisa ada 2 tongkat dalam satu waktu?"

"Mudah saja dengan menggunakan teknik Bone Rush," kataku padanya. Lt. Surge tertawa lagi. "Kau memang hebat! Ini untukmu," ujarnya sambil menyerahkan Lencana Petir padaku. Yeah, sekarang aku sudah punya 5 lencana!

Di luar, aku melihat Sunny sedang berbicara dengan seorang gadis yang sedikit lebih tua dari kami. Eh, siapa ya? Aku pun mencoba mendekati mereka.

"Ah, Luna! Bagaimana tantangan Gym-mu?" tanya Sunny begitu aku menyapanya. Aku cuma nyengir dengan menunjukkan dua jari. "Oh ya, kenalkan, ini Kak Chinatsu, atau panggil saja Chi, dulu dia tetanggaku sewaktu dia masih tinggal di Kota Cherrygrove."

"Hai, aku Luna!" kataku pada Kak Chi sambil berjabat tangan. "Kak Chi ini muridnya Ketua Gym Blaine lo!" jelas Sunny kemudian. "Benarkah? Hebat dong!" pujiku. Kak Chi hanya tertawa. "Nggak hebat banget, kok," elaknya.

Lalu kami bertiga pun memutuskan untuk melanjutkan percakapan di kafetaria PokeCenter. Mereka bercerita soal tempat tinggal mereka dulu di Kota Cherrygrove, juga tentang Cherri, kakak Sunny yang ternyata seorang Breeder yang cukup terkenal. Tiba-tiba PokeGear milik Kak Chi berdering.

"Dari siapa, Kak?" tanya Sunny.

"Pak Blaine, dia ingin agar aku segera kembali ke Cinnabar," sahutnya kemudian mengambil tasnya dengan terburu-buru. Tapi, baru saja ia melangkah keluar dari PokeCenter, suara peluit kapal terdengar nyaring.

"Aahh!!! Itu kapal terakhir hari ini!" gerutunya. "Eh... Tapi kalau mau, kita bisa pergi ke Cinnabar dengan menaiki Ness," usulku kemudian.

Akhirnya, kami pun sepakat untuk menaiki Ness menuju Cinnabar. Ia tampaknya senang sekali bisa kembali ke lautan lagi. Cukup lama kami dalam perjalanan menuju Cinnabar, sampai akhirnya kami sampai ke tepi pantai Pulau Cinnabar.

No comments:

Post a Comment